Siapa yang tidak kenal gula?
Gula sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan
dari kehidupan kita sehari-hari. mulai dari makanan manis sampai minuman
ringan, gula sudah menjadi komponen penting dalam banyak produk yang dikonsumsi
oleh masyarakat dunia. tapi, ada yang berpendapat bahwa di balik kelezatan gula
ini, terdapat konspirasi tersembunyi yang melibatkan industri besar,
pemerintah, dan bahkan masyarakat.
Konspirasi Industri Gula
Salah satu
teori konspirasi yang paling populer yaitu para penggiat industri gula ini
berusaha menjaga supaya semua orang itu menjadi ketergantungan terhadap produk
mereka. Konspirasi ini menjelaskan bahwa produsen gula dengan sengaja mengubah
resep makanan dan minuman yang ada sekarang ini supaya menjadi lebih manis dan
dengan begitu semua konsumen atau semua orang yang mengkonsumsinya menjadi
kecanduan dan terus menerus membeli produk mereka. Hal ini yg akan menciptakan
pasar yang stabil dan menguntungkan bagi mereka di industri gula, sementara
konsumen alias semua orang yang membeli produk mereka mengalami dampak negatif
terhadap kesehatannya.
Beberapa
studi membuktikan bahwa konsumsi gula yang berlebihan bisa menyebabkan
kecanduan seperti yang termenjadi pada narkotika atau alkohol. Beberapa ahli
meyakini bahwa produsen gula memakai pengetahuan ini untuk menciptakan produk
yang bisa menyebabkan reaksi kecanduan pada konsumen yaitu dengan menambah
kadar gula tadi supaya lebih manis. Dengan begitu, mereka bisa meningkatkan
penjualan mereka terus secara stabil.
John Yudkin
Dalam bukunnya yg berjudul "Pure, White, and Deadly: How Sugar Is Killing
Us and What We Can Do to Stop It," mengungkapkan bahaya gula terhadap
kesehatan.
Yudkin membahas bagaimana konsumsi gula yang berlebihan itu sangat berkontribusi pada berbagai masalah kesehatan, termasuk obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan kanker. Ia berpendapat bahwa gula adalah penyebab utama krisis kesehatan modern dan bahwa industri gula telah menutup-nutupi bahaya gula selama bertahun-tahun bahkan sampai saat ini.
Yudkin
menjelaskan hubungan antara gula dan insulin, hormon yang mengatur kadar gula
darah. Ia menyoroti bahwa konsumsi gula yang berlebihan menyebabkan peningkatan
kadar glukosa darah, yang memicu pelepasan insulin berlebihan. Seiring waktu,
hal ini dapat menyebabkan resistensi insulin dan gangguan metabolisme.
Resistensi
insulin itu sendiri termenjadi ketika sel-sel tubuh tidak merespons dengan baik
terhadap insulin yang diproduksi dan dikeluarkan oleh pankreas. Insulin adalah
hormon yang tugasnya mengatur kadar gula darah dalam tubuh kita dengan membantu
glukosa atau gula dari makanan masuk ke dalam sel untuk digunakan sebagai
sumber energi. Ketika masalah resistensi insulin termenjadi, insulin
kurang merespon terhadap gula didalam darah, sehingga kadar gula dalam darah
tetap tinggi, dampaknya pankreas akan terus memproduksi lebih banyak lagi
insulin untuk mencoba menurunkan kadar gula dalam darah tadi. sehingga melonjak
lah kadar insulin dalam darah, ini juga akan menyebabkan kerusakan pada
pankreas.
Konsumsi gula
yang berlebihan dan terus-menerus dapat berperan dalam pengembangan resistensi
insulin. Terlalu banyak gula dalam makanan dan minuman, terutama gula tambahan
yang cepat diserap oleh tubuh, bisa banget bikin peningkatan kadar glukosa
dalam darah secara berlebihan.
Pada jangka
waktu yang lama, paparan berlebihan terhadap gula dan insulin yang berlebihan
dapat mengganggu mekanisme respon insulin di dalam sel. Sel-sel tubuh menjadi
kurang responsif terhadap insulin, sehingga memerlukan lebih banyak insulin
untuk mencapai efek yang sama. Inilah yang disebut resistensi insulin.
Resistensi
insulin dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah dan berkontribusi pada
perkembangan diabetes tipe 2. Selain itu, resistensi insulin juga dikaitkan
dengan berbagai masalah kesehatan lainnya, seperti sindrom metabolik, penyakit
jantung, dan kegemukan atau obesitas.
Buku
"Pure, White, and Deadly" karya John Yudkin ini menghadapi beberapa
kritik dan kontroversi pada saat pertama kali diterbitkan pada tahun 1972.
Salah satu alasan mengapa buku ini ditolak atau tidak diterima secara luas pada
saat itu adalah karena perbedaan pendapat dan kepentingan industri gula yang
kuat. Industri gula memiliki kepentingan ekonomi yang besar, dan buku ini
mengancam industri tersebut. Beberapa pihak berpendapat bahwa penolakan
terhadap buku Yudkin dipengaruhi oleh tekanan dari industri gula yang ingin
melindungi kepentingan mereka.
Banyak sekali
penelitian yg ssudah membuktikan bahwa konsumsi gula berlebihan bisa
menyebabkan obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan masalah kesehatan
lainnya. tapi parahnya, pemerintah dan industri gula itu terkesan bekerja
sama untuk menyembunyikan fakta ini dan menjaga semua orang agar tetap
mengonsumsi produk-produk yang mengandung gula. it's all about money!
Kenapa saya bilang terkesan bekerja sama menyembunyikan fakta?
Sudah jelas ini kepentingan politik dan ekonomi yang mendasari kerjasama mereka antara pemerintah dan industri gula. Beberapa teori mengklaim bahwa industri gula itu memiliki pengaruh yang kuat di lingkungan politik dan telah melakukan lobi yang intensif ke pemerintah demi menjaga kepentingan bisnis mereka. Bahkan banyak yg menuding bahwa pemerintah membatasi penelitian yang merugikan industri gula dan pemerintah mengeluarkan pedoman gizi terkait gula sebagai cara supaya gula tetap beredar dan tidak terkesan mengabaikan efek buruk dari konsumsi gula berlebihan, akan tetapi pada kenyataannya pedoman hanyalah pedoman, sangat sulit untuk membuat masyarakat luas ini menerapkan pedoman tersebut.
Kenapa? karena mereka ssudah KECANDUAN GULA!
YA! KECANDUAN GULA!
Terdapat
beberapa pendapat yang menyatakan bahwa gula dapat menyebabkan kecanduan pada
beberapa orang. Kecanduan gula ini sering kali dikaitkan dengan perilaku makan
yang berlebihan dan kurangnya kontrol diri terhadap konsumsi makanan yg
manis-manis.
Beberapa
penelitian pada hewan menunjukkan bahwa konsumsi gula memicu pelepasan
dopamine, dopamine itu neurotransmitter yang terkait dengan sensasi kesenangan
di otak. Dopamine ini dapat memicu reaksi kecanduan dan keinginan yang kuat
untuk mengonsumsi lebih banyak lagi gula.
Beberapa
orang percaya bahwa industri gula ini memanfaatkan komunitas yang lebih rentan
secara ekonomi, terutama di negara-negara yang masih berkembang, mereka
memasarkan produk gula dengan harga yang lebih murah dan gampang diakses. Tanpa
disadari Hal ini memicu peningkatan masalah kesehatan di populasi yang kurang
mampu. sedangkan ssudah jelas banyak penelitian menyatakan bahwa konsumsi gula
berlebihan ini menyebabkan peningkatan kasus obesitas dan penyakit-penyakit
yang terkait dengan obesitas sebagai faktor resiko utama, yang pada gilirannya
pasti akan meningkatkan biaya perawatan kesehatan.
So, ini
keputusan kalian tentang bagaimana perilaku kalian dalam mengonsumsi gula apakah
kalian tetap mengonsumsi makanan manis-manis secara berlebih, atau mulai
membatasinya dari sekarang, itu pilihan kalian.
Di Indonesia
sendiri, standar asupan gula harian masih mengacu pada rekomendasi dari
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Departemen Kesehatan Indonesia, yang sekarang
dikenal sebagai Kementerian Kesehatan, juga mengikuti pedoman WHO dalam
mengeluarkan pedoman gizi. Pedoman Gizi Seimbang yang diterbitkan oleh
Kementerian Kesehatan Indonesia merekomendasikan agar konsumsi gula tambahan
itu tidak melebihi dari 10% total asupan energi harian. Yang artinya, kalo buat
orang dewasa anjuran konsumsi kalori perhari adalah 2000 kalori, maka 10% nya
dari 2000 kalori adalah 200 kalori. Berarti anjuran konsumsi gula perhari
itu sekitar 50 gram, karena per 1 gram gula itu mengandung 4 kalori. 50
gram dikali 4 kalori sama dengan 200 kalori.
Ini sesuai
dengan rekomendasi WHO. Selain itu, pedoman tersebut juga menekankan pentingnya
mengonsumsi makanan yang kaya serat, rendah gula tambahan, dan menghindari
minuman manis.
Pentingnya
mengurangi konsumsi gula tambahan juga diakui dalam program pencegahan penyakit
tidak menular yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Program tersebut
mendorong masyarakat untuk mengadopsi pola makan sehat dengan mengurangi
konsumsi gula tambahan serta memperbanyak konsumsi buah, sayuran, dan bahan
pangan alami.
Tapi perlu
kalian catat bahwa rekomendasi itu adalah pedoman secara umum. Setiap individu
bisa menjadi memiliki kebuan gula yang berbeda tergantung pada faktor-faktor
seperti usia, jenis kelamin, tingkat aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan
masing-masing. Oleh karena itu, penting banget untuk kalian berkonsultasi
dengan ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi yang lebih spesifik sesuai
dengan kebuan individual Anda.
Sekian dari saya, stay healthy,
and see you!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar